O2O ke OMO: Definisi dan Kelebihannya
O2O menjadi model bisnis yang menjanjikan di masa pandemi, seiring berjalannya waktu bisnis kini mulai beralih pada model OMO.
Artikel ini akan membahas definisi keduanya serta apa saja kelebihan yang dimiliki OMO dibanding model O2O.
Selengkapnya di bawah ini.
Perbedaan O2O dan OMO
O2O adalah singkatan dari "Online to Offline". Konsep ini mengacu pada strategi bisnis yang menggabungkan pengalaman belanja offline dengan fitur-fitur online. Dalam O2O, perusahaan menggunakan teknologi digital untuk menghubungkan pelanggan dengan bisnis fisik mereka.
Beberapa contoh implementasi O2O yang sukses, pembayaran online untuk pemesanan makanan di restoran, atau pemesanan tiket bioskop online.
OMO adalah singkatan dari "Online Merges with Offline". Konsep ini mengacu pada strategi bisnis yang memanfaatkan teknologi online untuk meningkatkan pengalaman belanja offline.
OMO dan Kelebihannya
1. Memudahkan pelanggan untuk melakukan pembelian
Permudah akses pembelian pelanggan dengan memberikan banyak opsi pembayaran. Nantinya pelanggan dapat melakukan pembayaran di banyak platform sesuai dengan preferensi mereka, dari online hingga offline. Pada online, OMO dapat bantu tingkatkan penjualan melalui integrasi via e-commerce, hingga pembayaran melalui in-app chat.
2. Akses ke data pelanggan
OMO memungkinkan Anda mengintegrasikan data dari offline ke online dan sebaliknya. Dengan demikian, Anda dapat terus memberikan pelayanan yang relevan dan sesuai dengan pelanggan Anda. Ada beberapa cara untuk mendapatkan data pelanggan, salah satunya dengan mengintegrasikan CRM dengan sistem transaksi di toko fisik. Kedua, Anda juga bisa menanyakan data pelanggan langsung ketika terjadinya transaksi di toko fisik, bahkan untuk sejumlah bisnis ritel atau skala besar umumnya telah menggunakan aplikasi mereka sendiri untuk pengalaman OMO yang lebih tersentralisasi.
3. Pengalaman berbelanja yang lebih baik
OMO juga dapat meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan. Dengan menggunakan memanfaatkan offline dan online, bisnis dapat menciptakan pengalaman pelanggan yang menyeluruh. Pelanggan dapat mencari informasi tentang produk atau layanan secara offline dan kemudian membelinya secara online. Sebaliknya, pelanggan dapat melihat produk atau layanan di toko fisik dan kemudian membelinya secara online.
Cara Bisnis Menjalankan OMO
1. Penjualan dan data yang terintegrasi ke CRM
OMO memungkinkan Anda untuk menghubungkan semua penjualan yang terjadi secara offline ke online. Transaksi dan data pelanggan yang diintegrasikan ke CRM ke depannya dapat Anda manfaatkan untuk mengoptimalkan journey dari pelanggan, sehingga pelanggan dapat terus terhubung dengan brand kapan pun dimana pun dan bisnis dapat membangun sistem loyalty point yang dapat terintegrasi secara offline dan online.
2. Experience Center dengan Memanfaatkan QR Code
QR code akan menjadi salah satu cara yang paling mudah untuk mengimplementasikan OMO Anda. Beberapa ide untuk pemanfaatan QR code di toko offline Anda:
Memindai produk dan melakukan pembelian
Untuk pickup barang di toko offline
Penukaran loyalty points
Survey pelanggan
Mudahnya, pelanggan yang datang ke toko dapat memindai QR code produk untuk kemudian membuat pembelian secara online.
3. In-app chat catalogue dan payment
OMO memungkinkan Anda untuk menaruh katalog produk di berbagai channel yang belum Anda sentuh. Tentu pada umumnya bisnis akan menaruh katalognya melalui e-commerce dan media sosial, dengan memanfaatkan platform omnichannel Anda dapat mengembangkan channel tersebut menjadi sumber pemasukan. Misal dengan mengaktifkan katalog produk dan in-chat payment.
4. Kirim pesan broadcast setelah pembelian
Tetap terhubung dengan pelanggan dengan mengirim broadcast pesan di kemudian hari. Tawarkan berbagai penawaran menarik agar terjadi repeat order dan meningkatkan kemungkinan pelanggan untuk terus membeli produk Anda.
Contoh bisnis retail yang berhasil mengimplementasikan O2O dan OMO
1. Starbucks
Starbucks merupakan salah satu jaringan kedai kopi terbesar di dunia. Starbucks menyediakan fitur pembayaran melalui aplikasi yang memungkinkan pelanggan memesan dan membayar kopi sebelum datang ke toko. Starbucks juga mengadopsi OMO dengan membuka toko fisik yang terintegrasi dengan layanan pesan antar (delivery) dan layanan drive-thru, dan sistem poin yang kemudian dapat ditukar melalui aplikasi mereka.
2. IKEA
IKEA adalah salah satu ritel furnitur dan dekorasi terbesar di dunia. IKEA menyediakan layanan pemesanan produk secara online dan pengambilan di toko fisik IKEA. IKEA juga mengadopsi OMO dengan membuka toko fisik yang terintegrasi dengan aplikasi IKEA yang memungkinkan pelanggan melihat ketersediaan stok dan memesan produk secara online.
3. Indomaret
Indomaret memiliki situs Indomaretklik dan app-nya tersendiri untuk melakukan pembelian, yang mana pelanggan dapat mengambilnya langsung di lokasi Indomaret terdekat atau dikirim langsung ke rumah pelanggan.
SleekFlow Bisa Optimalkan OMO Anda
Secara garis besar, OMO dapat menghadirkan pengalaman berbelanja yang saling berhubungan, sehingga pelanggan akan mendapakan pengalaman berbelanja yang lebih mudah dan meyakinkan, sedangkan pada bisnis dapat terus terhubung dengan pelanggan dan memberikan pelayanan yang lebih optimal.
SleekFlow dapat bantu bisnis Anda untuk mengoptimalkan bisnis OMO Anda dengan berbagai fitur di bawah ini:
Integrasi CRM untuk menyimpan data pelanggan. Sehingga Anda bisa membuat segmentasi pelanggan dan buat campaign retargeting sesuai dengan data pelanggan.
In-chat payment link untuk pengalaman berbelanja yang lebih mudah. Anda bisa membuat in-chat payment link di aplikasi chat pilihan Anda.
WhatsApp Business API (WABA) untuk kebutuhan broadcast dan WhatsApp Marketing lainnya.
Siap untuk membuat bisnis anda berkembang dan lebih sukses?
Kembangkan bisnis anda lebih baik dan efisien dengan Sleekflow
Bagikan Artikel