Perilaku Konsumen: Tipe Konsumen & Platform Menganalisa untuk Marketing
Perilaku konsumen atau consumer behavior merupakan hal esensial yang perlu dipahami oleh pemilik bisnis apa pun. Perilaku konsumen perlu untuk Anda dokumentasikan secara berkala.
Mendokumentasikan perilaku konsumen kedepannya akan menjadi acuan bagi tim Marketing dan Sales Anda dalam membuat pendekatan yang tepat.
Artikel ini kami akan mengulas perihal perilaku konsumen untuk menjadi acuan tim Marketing.
Mendefinisikan Perilaku Konsumen atau Consumer Behavior
Perilaku konsumen adalah studi tentang konsumen dan proses yang mereka gunakan untuk memilih, menggunakan (mengkonsumsi), dan meninggalkan produk dan layanan, termasuk respons emosional, mental, dan perilaku konsumen.
Memahami perilaku konsumen sangat penting bagi bisnis untuk menciptakan strategi marketing yang efektif yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen. (omniconvert)
In quote: Dengan memahami perilaku konsumen dan dengan tetap berfokus pada konsumen, brand dapat meningkatkan konversinya hingga 94%.
Idealnya sebuah survey perilaku konsumen dapat mengungkapkan data seperti:
Apa yang dipikirkan dan dirasakan konsumen tentang berbagai alternatif (merek, produk, dll.);
Apa yang mempengaruhi konsumen dalam memilih antara berbagai pilihan;
Perilaku konsumen saat meninjau produk/layanan dan ketika berbelanja;
Bagaimana lingkungan konsumen (teman, keluarga, media, dll.) mempengaruhi perilaku mereka.
Selengkapnya mari kita bahas lagi perihal faktor yang dapat memengaruhi ke empat poin yang sudah disebutkan di atas.
Bartega Berhasil Tingkatkan Responden Survey Kepuasan Pelanggan hingga 35% dengan SleekFlow
4 Faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen dalam Membuat Pembelian
1. Faktor situasional
Faktor-faktor ini bersifat sementara dan meliputi faktor-faktor fisik seperti lokasi, tata letak, warna, musik, pencahayaan, dan bahkan aroma toko.. Faktor situasional lainnya meliputi hari libur, waktu, dan suasana hati konsumen.
2. Faktor personal
Faktor-faktor ini meliputi faktor demografis seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, dll. Ini juga tergantung pada minat dan pendapat seseorang. Untuk memahami konsumen dengan lebih baik, perusahaan juga melihat lebih dekat gaya hidup mereka – rutinitas harian, aktivitas rekreasi, dll.
3. Faktor sosial
Faktor ini juga mencakup kelas sosial, tingkat pendidikan, latar belakang agama dan etnis, orientasi seksual, serta orang-orang di sekitar Anda - keluarga, teman, atau jaringan sosial. Budaya yang berbeda memiliki kebiasaan dan ritual yang berbeda yang mempengaruhi bagaimana orang hidup dan produk apa yang mereka beli.
Secara umum, konsumen di kelas sosial yang sama akan menunjukkan perilaku pembelian yang serupa.
4. Faktor psikologis
Kemampuan seseorang untuk memahami informasi, persepsi kebutuhan, dan pola pikir memengaruhi perilaku konsumen. Reaksi seseorang terhadap kampanye pemasaran akan bergantung pada keyakinan dan keadaan pikirannya.
4 Tipe Perilaku Konsumen untuk Strategi Marketing yang Efektif
Marketing harus memahami beberapa jenis perilaku konsumen untuk menciptakan strategi pemasaran yang efektif dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Bagian ini akan membahas jenis perilaku konsumen dan bagaimana mereka dapat memengaruhi bisnis.
1. Complex buying
Perilaku pembelian yang kompleks terjadi ketika pelanggan terlibat secara aktif dalam proses pengambilan keputusan pembelian dan menyadari perbedaan yang signifikan antara berbagai brand. Sebelum membuat keputusan pembelian, konsumen melakukan penelitian yang mendalam, mengumpulkan informasi, dan mengevaluasi alternatif.
2. Price-point buying
Perilaku ini terjadi ketika orang melakukan pembelian yang mahal atau berisiko dan kemudian merasa tidak nyaman atau bingung tentang keputusan mereka. Pelanggan dapat mencari jaminan, informasi, atau saran dari orang lain untuk mengurangi kebingungan.
3. Habitual buying
Perilaku pembelian ini terjadi ketika pelanggan melakukan pembelian dengan sedikit pengambilan keputusan. Biasanya dilakukan berdasarkan pengalaman sebelumnya, mereka telah memiliki loyalitas terhadap brand dan mereka mungkin membeli sesuatu karena kebiasaan, kenyamanan, atau ‘kedekatan’ dengan brand.
4. Variety-seeking buying
Perilaku pembelian yang mencari variasi terjadi ketika pelanggan tidak terlalu terlibat dalam keputusan pembelian tetapi mencari variasi atau keunikan dalam pembelian mereka. Mereka mungkin seringkali mengubah merek atau produk untuk memuaskan rasa ingin tahu atau kebutuhan variasi.
6 Cara Menganalisa Perilaku Konsumen
1. Survey
Survey adalah metode populer untuk mengumpulkan data tentang perilaku konsumen. Survei online, telepon, atau tatap muka dapat memberikan informasi kuantitatif tentang pendapat, preferensi, dan perilaku konsumen.
2. Focus Group Discussion
Focus Group Discussion atau GFD akan memberikan informasi kualitatif tentang pendapat dan pandangan konsumen serta wawasan tentang bagaimana konsumen berinteraksi dengan produk dan layanan. Undang beberapa pengguna atau pelanggan dengan variabel berbeda sesuai kebutuhan Anda.
3. Wawancara
Wawancara konsumen dapat memberikan data terperinci tentang perilaku, sikap, dan preferensi konsumen. Wawancara dapat dilakukan secara langsung atau melalui online. Wawancara dapat memberikan data kualitatif untuk memperkuat data kuantitatif yang sudah Anda miliki.
4. Observasi
Survey observasional melibatkan mengamati dan mencatat perilaku konsumen dalam lingkungan yang ditujui. Metode ini dapat membantu mengidentifikasi pola perilaku dan menawarkan wawasan tentang bagaimana konsumen berinteraksi dengan produk dan layanan Anda.
5. Eksperimen
Eksperimen melibatkan mengubah satu atau lebih variabel untuk melihat efeknya pada perilaku konsumen. Ini dapat dilakukan dalam analisis lingkungan yang terkontrol atau di lapangan, dan dapat memberikan informasi tentang hubungan antara variabel dan perilaku konsumen.
6. Analisis data
Data dari sumber seperti data penjualan, analitik web, dan media sosial dapat dianalisis untuk memahami perilaku konsumen. Metode ini melibatkan mengenali pola dan tren dalam data untuk menentukan perilaku dan preferensi konsumen.
Dari ke-6 metode di atas, tentu Anda perlu memilih platform atau channel yang tepat untuk menganalisa. Di bawah ini beberapa contoh channel yang dapat Anda pilih, selain itu SleekFlow bisa bantu Anda untuk mendapatkan data perilaku konsumen juga. Baca selengkapnya di bawah ini.
Channel yang Tepat untuk Survey Perilaku Konsumen
Banyak platform dan channel yang dapat Anda manfaatkan untuk menggali data perilaku konsumen, selain observasi offline, Anda bisa melakukan survey online melalui:
Video call
On call
Platform jajak pendapat
Email
1. WhatsApp broadcast dengan WhatsApp Business API (WABA) dari SleekFlow
Anda juga bisa melakukan survey dengan lebih efisien, salah satunya melalui WhatsApp Broadcast. WhatsApp akan menjadi platform yang tepat untuk terhubung secara langsung dengan pelanggan, belum lagi dengan tingginya angka pengguna di Indonesia.
Di SleekFlow kami bisa bantu Anda kirim survey ke kontak yang Anda kehendaki. Pilih daftar kontak yang Anda kehendaki, kirim ke ribuan kontak, ekspor hasil survey, dan analisa Open Rate serta Delivery Rate dalam dasbor SleekFlow.
2. Integrasi Live Chat SleekFlow ke Analitik Website Anda
Selain WhatsApp, SleekFlow memungkinkan Anda untuk melihat page apa saja yang pernah di kunjungi oleh pengguna, caranya dengan mengintegrasikan Live Chat SleekFlow ke analitik website Anda. Dari sini, Anda dapat membuat observasi dari berapa banyak pengguna yang tertarik dengan konten Anda atau berapa lama mereka membaca halaman tertentu.
Siap untuk membuat bisnis anda berkembang dan lebih sukses?
Kembangkan bisnis anda lebih baik dan efisien dengan Sleekflow
Bagikan Artikel