Mengapa Hotel Anda Harus Migrasi dari OTA ke Direct Booking?
Sektor perhotelan telah mengalami transformasi digital yang cukup besar. Platform OTA telah mengubah cara orang-orang dalam merencanakan perjalanan. Namun, di balik kemudahan dan jangkauan luas yang ditawarkan OTA, ternyata ada tantangan tersendiri bagi pelaku bisnis di industri perhotelan.
Di tengah dominasi OTA, sebenarnya ada alternatif yang menawarkan lebih banyak kendali dan keuntungan bagi pelaku bisnis perhotelan, yaitu direct booking. Peralihan dari OTA ke direct booking bisa menjadi opsi yang tepat bagi bisnis yang ingin mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga.
Apa saja tantangan menggunakan OTA dan bagaimana direct booking bisa menjadi alternatif yang baik? Simak pembahasannya di bawah ini.
Apa itu OTA dan direct booking?
OTA adalah singkatan dari Online Travel Agency, yaitu layanan booking secara online melalui agen travel sebagai pihak ketiga. Platform OTA umumnya menyediakan informasi untuk kebutuhan perjalanan, contohnya hotel, tiket pesawat, kereta, dan bus, serta paket wisata.
Sementara itu, direct booking adalah sistem pemesanan langsung ketika tamu menghubungi Anda melalui telepon, website bisnis, maupun WhatsApp. Saat tamu melakukan direct booking, Anda berkesempatan mendapat informasi personal mereka untuk keperluan digital marketing.
Mengapa bisnis harus meningkatkan direct booking?
Jika dibandingkan, direct booking memiliki lebih banyak keuntungan bagi bisnis jika dibandingkan dengan OTA. Berikut keuntungan tersebut:
Bebas beban komisi
OTA seringkali membebankan komisi yang cukup tinggi, yaitu 15-20% dari setiap booking. Komisi sebesar ini tentu saja akan menggerus margin keuntungan yang diperoleh hotel. Dengan beralih ke direct booking, Anda bisa menghindari biaya komisi ini dan meningkatkan profit bisnis.
Sebagai contoh, jika harga sebuah hotel di OTA mencapai Rp500,000 dengan beban biaya komisi 20%, maka berikut contoh skema keuntungan yang akan diterima hotel:
20% dari Rp500.000 = Rp100.000
Setelah dipotong komisi OTA, pendapatan bersih yang diterima oleh hotel adalah:
Rp500.000 - Rp100.000 = Rp400.000.
Ini belum termasuk apabila ada biaya potongan lainnya, misal biaya transaksi atau administrasi, namun hal ini kembali pada kebijakan masing-masing OTA. Sekarang coba kita lihat apabila terdapat biaya tambahan lainnya di angka 2%.
2% dari Rp500.000 = Rp10.000
Jadi, jika ada biaya tambahan, total potongannya:
Rp100.000 (komisi) + Rp10.000 (biaya tambahan) = Rp110.000
Pendapatan Bersih Akhir:
Rp500.000 - Rp110.000 = Rp390.000.
Untuk menyiasati biaya-biaya ini tentu pihak bisnis perlu untuk membuat strategi dari segi pricing dan marketing—direct booking sangat memungkinkan untuk bisnis membuat promo yang lebih menarik tanpa harus mengalami adanya biaya potongan yang besar.
Kontrol atas data tamu
Beberapa platform OTA tidak membagikan data pribadi tamu secara lengkap kepada hotel, seperti email dan nomor telepon. Padahal, data ini sangat berharga karena hotel berkesempatan membangun hubungan yang lebih personal melalui program marketing yang efektif. Jika beralih ke direct booking, Anda bisa memiliki kendali penuh atas data tamu dan bisa memanfaatkannya untuk keperluan marketing jangka panjang.
Keunggulan OTA
OTA memang seperti jalan pintas yang dapat memberikan eksposur cepat ke hotel Anda. Layanan online ini biasanya sudah memiliki basis pengguna dan audiens yang besar. Bisnis hotel bisa menjangkau calon tamu dalam skala luas tanpa harus mengeluarkan biaya marketing yang besar di awal.
Namun, ketergantungan yang terlalu besar pada OTA bisa menimbulkan dampak negatif. Bisnis hotel Anda akan kesulitan membangun hubungan langsung dengan tamu ke depannya. Dalam jangka panjang, hotel bisa lebih kesulitan untuk bersaing.
Otomasikan Bisnis Anda dengan Flow Builder
Buat otomasi dan optimalkan engagement Anda di channel mana pun dengan Flow Builder
Bagaimana cara transisi ke direct booking?
Anda sudah memahami apa itu OTA dan direct booking serta alasan mengapa harus beralih ke direct booking. Agar peralihan atau transisi tersebut semakin optimal, Anda bisa menerapkan cara-cara di bawah ini.
Membangun audiens sendiri
Untuk mengurangi ketergantungan pada OTA, hotel perlu membangun audiens sendiri. Anda bisa melakukannya dengan cara-cara ini:
Optimasi SEO di website – Optimalkan website hotel Anda dengan prinsip SEO supaya lebih mudah ditemukan di search engine.
Social media marketing – Buat konten yang menarik di platform media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk mempromosikan hotel Anda.
Influencer marketing – Lakukan kolaborasi dengan travel influencer untuk membantu meningkatkan jangkauan dan kredibilitas hotel.
Mempermudah proses booking
Calon tamu tentunya menginginkan proses booking yang mudah dan lancar, tanpa berbelit-belit. Untuk mengakomodasinya, Anda bisa menerapkan beberapa langkah berikut:
Sistem booking di website – Lengkapi website hotel Anda dengan sistem booking yang user-friendly. Calon tamu harus dapat dengan mudah mencari kamar, melihat ketersediaannya, dan melakukan pembayaran secara online.
Sediakan WhatsApp yang mudah dihubungi – Dilansir dari Goodstats, jumlah pengguna aktif WhatsApp di Indonesia mencapai 112 juta pada tahun 2023. Kepopuleran WhatsApp ini bisa menjadi peluang Anda untuk menyediakan layanan efektif dan personal melalui chat bagi calon tamu. Setiap tamu tamu tentunya mengharap respon yang cepat dan ramah ketika menghubungi bisnis via WhatsApp.
Tampilkan link WhatsApp – Anda bisa menyematkan link WhatsApp bisnis Anda di media sosial dan Google My Business. Untuk membuat link ini, cukup masukkan nomor dan personalisasi link di SleekFlow WA Link Generator. Anda juga akan mendapat QR code WhatsApp sekaligus!
Mengumpulkan database tamu
Data tamu sangat berharga untuk membangun interaksi jangka panjang dan meningkatkan loyalitas. Anda bisa melakukan dua langkah ini untuk mengumpulkan dan melakukan nurturing kontak:
Meminta nomor telepon – Saat tamu check-in, minta nomor telepon mereka untuk keperluan komunikasi selanjutnya, termasuk mengirimkan informasi promo.
Memberikan diskon – Anda bisa memberikan diskon khusus jika tamu ingin melakukan booking lagi melalui direct booking.
SleekFlow: Solusi andalan untuk optimasi direct booking
Jika Anda ingin beralih ke direct booking, SleekFlow bisa menjadi solusi tepat untuk membantu Anda. Sebagai WhatsApp Business Solution Provider resmi, SleekFlow memungkinkan Anda mengoptimasi penggunaan WhatsApp untuk bisnis sambil Anda memaksimalkan pengalaman pelanggan untuk melakukan reservasi di situs Anda sendiri.
Berikut yang bisa Anda lakukan dengan SleekFlow:
Membuat chatbot sederhana – Dengan flow builder SleekFlow, Anda bisa merancang sistem percakapan otomatis untuk berbagi informasi dengan response time yang cepat dan terpersonalisasi.
Mengelola percakapan di WhatsApp dengan multi-user – Punya banyak cabang hotel? SleekFlow memungkinkan Anda mengarahkan chat tamu ke admin hotel tujuan berdasarkan giliran agar chat cepat dibalas.
Membangun database – Simpan data nomor telepon tamu dan kirimkan broadcast promosi secara otomatis via WhatsApp.
Menawarkan upselling layanan – Anda dapat melakukan upselling untuk tamu dengan menawarkan F&B, layanan wellness (spa), atau gym selama tamu menginap di hotel dengan mengirim automated broadcast.
Kesimpulan
Baik OTA dan direct booking memiliki keunggulannya masing-masing, direct booking dapat menjadi solusi Anda dalam menekan adanya potongan komisi atau admin, selain itu Anda juga dapat memaksimalkan campaign marketing Anda sambil memperkuat branding Anda.
Siap untuk membuat bisnis anda berkembang dan lebih sukses?
Kembangkan bisnis anda lebih baik dan efisien dengan Sleekflow
Bagikan Artikel