Kesulitan Mengadopsi AI? Ini 4 Solusi Mudahnya

Solusi Mengadopsi AI

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin pesat dan mulai merambah ke hampir semua sektor industri. Dari automasi proses bisnis hingga analisis data, AI menawarkan potensi untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis.

Namun, meskipun banyak janji manis tentang manfaat AI, masih banyak bisnis yang merasa kesulitan untuk mengadopsi teknologi ini. Ketakutan terhadap biaya tinggi, kurangnya keahlian, serta masalah keamanan, membuat mereka enggan mengambil langkah pertama untuk mengadopsinya.

Meskipun adopsi AI terlihat menakutkan, sebenarnya ada beberapa langkah yang bisa membantu bisnis memanfaatkan teknologi ini dengan lebih mudah, tanpa mengganggu proses yang sudah ada. Jika Anda salah satu yang masih ragu untuk mengadopsi AI, Anda bisa memahami miskonsepsi dan langkah-langkah praktis untuk mengadopsi AI terlebih dahulu. 

Siap untuk membuat bisnis anda berkembang dan lebih sukses?

Kembangkan bisnis anda lebih baik dan efisien dengan Sleekflow

Hambatan utama dalam mengadopsi AI

Kami melakukan riset internal pada 200 responden di Indonesia (dan juga negara Asia Tenggara lainnya) dan menyadur dari sumber lainnya terkait kesulitan dalam mengadopsi AI. Beberapa diantaranya seperti:

Hambatan Adopsi AI di Indonesia

Masalah Biaya

Salah satu hambatan utama bisnis dalam mengadopsi AI adalah biaya. Ketika menggunakan tools AI, Anda berinvestasi pada teknologi dan infrastrukturnya. Selain itu, bisnis juga beranggapakan akan membutuhkan waktu dan biaya tambahan untuk melatih karyawan agar dapat mengoptimalkan penggunaan AI tersebut.

Kurangnya keahlian dan pemahaman

Berdasarkan laporan dari IBM Institute of Business Value, 42% responden survei menyebut kurangnya keahlian dalam generative AI sebagai hambatan utama. Pemahaman mendasar dari penggunaan AI secara keseluruhan masih dianggap kurang.

Meskipun banyak informasi dan meningkatnya tren mengenai AI, tren ini belum secara holistik dipahami oleh bisnis di Indonesia, begitu juga dengan penyerapan tenaga kerja yang secara spesifik terlatih untuk menggunakan AI.

Masalah keamanan

Masih dari laporan IBM Institute of Business Value, 40% responden merasa khawatir pada keamanan data dan masalah privasi jika menggunakan AI. Dalam sistem AI yang kompleks, data yang digunakan seringkali mencakup informasi sensitif seperti data pribadi pengguna atau informasi bisnis.

Survei internal kami juga menemukan bahwa banyak bisnis yang masih belum sepenuhnya memercayakan AI untuk perihal keamanan dan hambatan ini berada di posisi ke-2 setelah perihal biaya.

Tidak mengetahui ROI dari penggunaan AI

Survei kami juga menunjukkan bahwa pebisnis memiliki kesulitan untuk menentukan ROI dari penggunaan AI—AI memang membantu efisiensi, namun ROInya bisa jadi belum dapat diukur terutama ketika bisnis sudah memiliki SOP-nya sendiri yang tengah berlangsung lama.

Miskonsepsi AI dalam operasional bisnis

Selain hambatan di atas, masih ada miskonsepsi yang menghalangi banyak pelaku bisnis untuk mengadopsi AI. Beberapa anggapan salah yang sering ditemui di antaranya

Implementasi AI sangat rumit

Salah satu miskonsepsi terbesar tentang AI adalah penerapannya yang rumit dan memerlukan waktu lama untuk diimplementasikan. Padahal, banyak solusi AI yang sederhana dan dapat diterapkan dengan cepat. Contohnya, chatbot AI yang tidak memerlukan anggaran besar. 

Selain itu, Anda sebenarnya juga bisa bekerja sama dengan ahli yang tepat untuk mengimplementasikan AI. Proses implementasi AI bisa menjadi jauh lebih mudah daripada yang dibayangkan.

AI terlalu mahal

Seringkali ada anggapan bahwa AI hanya dapat diakses oleh bisnis dengan anggaran besar. Padahal saat ini sudah banyak solusi AI lebih terjangkau dan dapat diakses oleh berbagai skala bisnis.

Misalnya, platform AI berbasis cloud yang menawarkan model harga fleksibel sehingga bisnis hanya membayar sesuai dengan penggunaan mereka.

Harus berkecimpung di industri tertentu untuk menggunakan AI

Banyak orang berpikir bahwa AI hanya relevan untuk industri tertentu, seperti pengembangan software. Faktanya, AI kini bisa digunakan di berbagai sektor, contohnya e-commerce, edukasi, dan kecantikan. 

Di sektor tersebut, AI digunakan bisa dimanfaatkan mengoptimalkan customer experience, menganalisis data dalam jumlah besar, dan memberikan insight tentang sales.

Langkah-langkah mengimplementasi AI tanpa mengganggu proses yang sudah ada

robot finger

Implementasi AI dalam bisnis bisa terasa menantang, terutama jika Anda khawatir teknologi baru seperti AI akan mengganggu proses operasional yang sudah berjalan dengan baik.

Namun, dengan pendekatan yang tepat, AI masih dapat diintegrasikan tanpa mengganggu alur kerja yang ada, atau justru memperbaikinya. Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan:

  • Identifikasi aspek yang perlu dioptimalkan — Jika dirasa memahami jenis AI masih sulit, mulailah dengan menganalisis aspek bisnis yang paling perlu dioptimalkan atau ditingkatkan, misalnya membalas chat dari pelanggan, analisis data, pekerjaan kreatif atau marketing, dsb.

  • Pilih solusi AI yang terpercaya — Jalin kemitraan dengan penyedia solusi AI yang memiliki fitur-fitur untuk menjawab kebutuhan Anda. Tidak perlu langsung untuk menggunakan fitur yang advance, pahami dan lakukan trial jika perlu.

  • Lakukan uji coba — Mulailah implementasi AI di satu bagian kecil dari bisnis, seperti di satu departemen atau proses tertentu.

  • Lakukan penyesuaian secara berkala — Jika implementasi AI berjalan lancar, pantau kinerja AI dan dampaknya terhadap operasional dari waktu ke waktu.

Contoh nyata di perusahaan yang berhasil mengatasi tantangan adopsi AI

Brand perlengkapan outdoor North Face berhasil mengatasi tantangan adopsi AI. Saat ini, mereka menggunakan sistem personalisasi berbasis AI dan analitik untuk memberikan pengalaman belanja yang personal.

AI assistant North Face dapat berinteraksi dengan pelanggan untuk membantu mereka memilih produk sesuai preferensi dan data cuaca real time. Berkat adopsi AI, click-through rate North Face meningkat sebesar 60%.

Lihat bagaimana AI SleekFlow bekerja

Jelajahi bagaimana Anda dapat mengadopsi Generative AI untuk kebutuhan komunikasi bisnis Anda hanya dengan sedikit data dan waktu persiapan.

Bagikan Artikel

Rekomendasi untuk Anda

Bisnis berkembang dengan SleekFlow

Mulai sekarang dan tingkatkan cusomer engagement Anda. Gratis!