Apa Itu Hyper-personalization dan Manfaatnya untuk Bisnis?

Personalisasi telah menjadi kunci untuk memenangkan hati pelanggan. Namun, personalisasi konvensional kini semakin naik tingkat dengan hadirnya hyper-personalization.

Lebih dari sekadar menyapa pelanggan dengan nama mereka, hyper-personalization memanfaatkan data dan teknologi canggih untuk memberikan pengalaman yang sangat relevan dan lebih personal lagi bagi pelanggan.

Apa itu hyper-personalization?

best text messaging service for business

Hyper-personalization adalah strategi marketing berbasis data yang memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan analitik untuk memberikan pengalaman yang unik dan bermakna bagi setiap pelanggan.

Strategi ini digunakan untuk membangun interaksi yang lebih baik dengan pelanggan pada waktu yang tepat dan di channel yang tepat. Dampak jangka panjang dari strategi ini utamanya dapat terlihat di customer loyalty.

Siap untuk membuat bisnis anda berkembang dan lebih sukses?

Kembangkan bisnis anda lebih baik dan efisien dengan Sleekflow

Jadwalkan Demo

List Harga

Perbedaan antara personalisasi tradisional dan hyper-personalization

Personalisasi adalah bentuk personalisasi yang selama ini banyak ditemui di interaksi dengan brand. Contoh personalisasi tradisional ini adalah penambahan nama pelanggan di email—“Halo, (nama)”.

Selain itu, personalisasi tradisional memiliki karakteristik sebagai berikut:

Terbatas pada penggunaan nama pelanggan di email atau chat
Menampilkan ads tentang barang yang terakhir pelanggan beli atau yang banyak dibeli orang lain

Di lain sisi, hyper-personalization memiliki karakteristik yang lebih dalam daripada personalisasi tradisional. Dengan hyper-personalization, bisnis bisa mengetahui kapan pelanggan mereka aktif dan kapan waktu yang tepat untuk menayangkan ads mereka.

Lebih lanjut, hyper-personalization memiliki karakteristik berikut:

Memanfaatkan AI dan machine learning
Mengambil data dari riwayat pembelian pelanggan untuk mengetahui preferensi mereka dan memberikan rekomendasi sesuai preferensi tersebut

Untuk lebih lengkapnya kami merangkum perbedaan dari keduanya dalam tabel ini:

Aspek	Personalisasi	Hyper-Personalisasi
Pendekatan	Berdasarkan segmentasi pelanggan	Berdasarkan individu (1:1)
Data yang digunakan	Data statis: demografi, nama, riwayat pembelian umum	Data mendalam & real-time: perilaku browsing, lokasi, konteks waktu, preferensi spesifik
Contoh implementasi	Email sapaan nama, rekomendasi produk populer secara umum	Rekomendasi produk real-time sesuai aktivitas terkini, homepage website yang kontennya berubah sesuai profil pengguna
Tingkat relevansi	Sedang - konten relevan bagi segmen besar	Sangat tinggi - konten unik untuk setiap orang
Teknologi pendukung	CRM, rule-based filtering	AI, machine learning, analitik real-time, automation, CRM

Dapat dilihat bahwa personalisasi biasa memiliki cakupan terbatas dan sering bersifat reaktif (berdasarkan data masa lalu). Sebaliknya, hyper-personalisasi bersifat proaktif dengan memanfaatkan analitik prediktif untuk mengantisipasi kebutuhan pelanggan di masa depan.

Teknologi utama yang mendukung hyper-personalization

Hyper-personalization didukung oleh beberapa teknologi canggih, di antaranya

AI

AI adalah teknologi yang semakin berkembang dan populer saat ini. Sebanyak 69,1% marketer telah menerapkan teknologi AI dalam strategi marketing mereka. Predictive AI membantu bisnis memahami kebutuhan pelanggan, sedangkan generative AI membantu membuat konten yang lebih sesuai dengan profil setiap pelanggan.

Machine learning

Teknologi pintar ini dapat mempelajari pola sendiri tanpa memerlukan arahan dari penggunanya. Dalam hyper-personalization, machine learning dapat mengidentifikasi momen terbaik untuk berinteraksi dengan pelanggan.

Big data

Integrasi data dalam jumlah besar dari berbagai platform, seperti aplikasi, website, dan sistem CRM, memungkinkan bisnis untuk memahami pelanggan mereka secara lebih mendalam.

Analitik real-time

Teknologi ini meliputi proses mengumpulkan, memroses, dan menganalisis data saat data tersebut diterima. Dari analisis real time ini, bisnis dapat memperoleh insight untuk langsung diimplementasikan.

SleekFlow juga dilengkapi dengan analitik-real time yang akan memudahkan Anda untuk membuat reporting dan juga membuat keputusan untuk strategi bisnis Anda.

Bagaimana cara kerja hyper-personalization?

Cara kerja hyper-personalization sangat bergantung pada data dalam jumlah besar. Data ini berasal dari sumber, contohnya riwayat browsing dan pembelian serta data lokasi pelanggan.

Dengan mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan dari berbagai sumber, bisnis dapat membangun profil berisi minat, perilaku, preferensi, dan kebutuhan setiap pelanggan.

Semua data ini dimasukkan ke dalam algoritma yang membentuk pengalaman personal untuk masing-masing pelanggan. Setelah terbentuk, bisnis dapat meluncurkan strategi marketing di berbagai channel, termasuk website, aplikasi mobile, email, ads, dan sebagainya.

Manfaat hyper-personalization

Benefits of automated customer service solutions: best practices and examples

Dalam aktivitas digital marketing, hyper-personalization memiliki sejumlah manfaat, di antaranya

Meningkatkan conversion rate — Pesan dan penawaran personal dapat menaikkan engagement dan akhirnya mendorong pelanggan untuk melakukan tindakan yang diinginkan bisnis, seperti mendaftar atau membeli sesuatu.
Meningkatkan kepuasan pelanggan — Ketika pelanggan mendapat pengalaman belanja yang berkesan, yang membuat mereka merasa dihargai, mereka tentu akan merasa puas. Pelanggan yang puas cenderung akan menjadi pelanggan setia.
Meningkatkan customer loyalty — Dengan hyper-personalization, bisnis dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan dan meningkatkan customer loyalty. Pelanggan merasa lebih dimengerti ketika bisnis mampu memberikan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan tepat.
Membuat customer journey lebih efisien — Hyper-personalization meminimalisir kendala tertentu dalam customer journey. Bisnis hanya perlu fokus pada pelanggan yang paling mungkin tertarik dengan produk atau layanan mereka.

Contoh penerapan hyper-personalization

Hyper-personalization telah diterapkan di berbagai sektor bisnis, termasuk bisnis e-commerce, kecantikan, dan edukasi.

E-commerce

Hyper-personalization di bisnis e-commerce disusun dari analisis berbagai data, seperti riwayat pembelian dan produk terakhir yang dilihat pelanggan. Melalui personal assistant yang ada di platform, bisnis juga dapat memberikan rekomendasi yang tepat sesuai preferensi spesifik pelanggan.

Kecantikan

Di beberapa channel milik brand kecantikan, Anda dapat menemukan virtual assistant. Virtual assistant ini umumnya telah dirancang dengan konsep hyper-personalization berbasis AI sehingga mampu memberikan rekomendasi berdasarkan kebutuhan spesifik klien, keluhan, bahkan kondisi kulit mereka.

Edukasi

Teknologi pendukung hyper-personalization, yaitu AI, membantu bisnis menganalisis kemampuan setiap murid. Kemudian insight hasil analisis tersebut disesuaikan dengan materi pembelajaran dan kecepatan penyampaian setiap murid.

Proses belajar juga lebih menarik dengan hyper-personalization berbasis AI. Bisnis dapat memberikan konten personal untuk meningkatkan motivasi belajar dan engagement murid.

Kesimpulan

Hyper-personalization memberikan customer experience yang lebih relevan bagi pelanggan. Didukung oleh teknologi canggih, yaitu AI, machine learning, big data, dan analitik real time, hyper-personalization memungkinkan bisnis meningkatkan kepuasan pelanggan hingga jangka panjang.

Agar strategi hyper-personalization Anda optimal, Anda dapat menggunakan rangkaian fitur berbasis AI di SleekFlow AI. Mulai dari pusat informasi hingga AI smart summary, Anda dapat memanfaatkannya untuk menciptakan customer experience yang unik dan berkesan bagi pelanggan.

Lihat bagaimana AI SleekFlow bekerja

Jelajahi bagaimana Anda dapat mengadopsi Generative AI untuk kebutuhan komunikasi bisnis Anda hanya dengan sedikit data dan waktu persiapan.