WhatsApp Marketing: Metrik & Cara Tracking ROI WhatsApp
Dengan pengguna sebanyak lebih dari 2 miliar dan engagement rate yang tinggi, bisnis terus mengeksplorasi potensi WhatsApp sebagai tool marketing yang bagus. Jika Anda mempertanyakan efektivitas WhatsApp marketing dan manfaat WhatsApp Business API, panduan ini dirancang untuk Anda. Kita akan mempelajari beberapa metrik penting dan strategi untuk memaksimalkan ROI WhatsApp marketing Anda.
Key Performance Indicator (KPI) WhatsApp Marketing
KPI sangat penting untuk mengukur keberhasilan campaign WhatsApp marketing Anda. Indikator ini tidak hanya melacak performa campaign tetapi juga mengevaluasi efektivitas biaya WhatsApp Business API. Berikut beberapa KPI penting yang perlu dipantau:
Delivery rate
Ukur efisiensi pengiriman pesan Anda untuk memastikan konten telah menjangkau audiens. Rumus: (Jumlah pesan terkirim / Total pesan terkirim) x 100%
Open rate
Menunjukkan seberapa menarik dan relevan konten Anda di mata penerima. Rumus: (Jumlah pesan yang dibuka / Total pesan terkirim) x 100%
Engagement rate
Mengukur berapa banyak penerima yang berinteraksi dengan konten Anda. Rumus: (Jumlah balasan / Total pesan terkirim) x 100%
Click-through rate (CTR)
Menilai efektivitas Call-to-Action (CTA) Anda di dalam pesan. Rumus: (Jumlah klik / Total pesan terkirim) x 100%
Conversion rate
Melacak penerima yang melakukan tindakan sesuai keinginan bisnis seperti melakukan pembelian atau mendaftar newsletter. Rumus: (Jumlah tindakan yang diinginkan / Total pesan terkirim) x 100%
3 metrik WhatsApp marketing
Untuk analisis yang lebih mendalam, pertimbangkan ketiga metrik lanjutan berikut untuk mengevaluasi ROI WhatsApp marketing dan profitabilitas campaign Anda:
1. Revenue per recipient
Metrik ini memberikan insight mengenai rata-rata pendapatan yang dihasilkan dari setiap penerima yang berinteraksi melalui campaign Anda.
Rumus: Total pendapatan / Total pesan terkirim
2. Cost per recipient
Untuk memahami efisiensi pengeluaran campaign WhatsApp marketing Anda, metrik ini mengelompokkan biaya rata-rata yang Anda keluarkan untuk setiap penerima. Saat menghitung total biaya campaign, pertimbangkan hal-hal berikut:
WhatsApp marketing conversation cost: biaya yang Anda bayarkan ke WhatsApp untuk mengirim pesan template marketing ke negara atau daerah tertentu.
Biaya penyedia software: biaya langganan bulanan tetap. Untuk membagi biaya tetap ini secara akurat, estimasi jumlah campaign yang akan Anda jalankan dalam sebulan. Kemudian, tentukan berapa banyak pesan yang akan Anda kirim untuk setiap campaign. Dengan membagi biaya bulanan software dengan total pesan terkirim setiap bulan, Anda dapat menemukan biaya software per penerima.
Rumus: WhatsApp marketing conversation cost + (Biaya langganan bulanan penyedia software / total pesan marketing terkirim dalam sebulan)
3. Return on campaign spend
Metrik ini memberikan pandangan menyeluruh terkait profitabilitas campaign WhatsApp marketing Anda dengan membandingkan pendapatan yang dihasilkan per penerima dengan biaya yang dikeluarkan per penerima.
Rumus: Pendapatan per penerima / biaya per penerima
Monitor performa campaign WhatsApp untuk konversi website
Anda dapat melacak leads yang berasal dari link WhatsApp menggunakan kombinasi parameter URL dan tool analitik. Berikut panduannya:
Langkah 1: Siapkan parameter UTM
Parameter UTM (Urchin Tracking Module) adalah tag yang Anda tambahkan ke URL. Ketika seseorang mengklik URL dengan parameter UTM, tag tersebut dikirim lagi ke tool analitik Anda, dan Anda dapat melacak dari mana asal traffic tersebut.
Contohnya, jika Anda memiliki website https://example.com, Anda dapat menambahkan parameter UTM di dalamnya seperti ini:
https://example.com/?utm_source=whatsapp&utm_medium=social&utm_campaign=my_campaign
utm_source: Mengidentifikasi situs mana yang mengirim traffic tersebut. Dalam hal ini, “whatsapp”.
utm_medium: Mengidentifikasi medianya, contohnya “social”, “email”, dan sebagainya.
Utm_campaign: Mengidentifikasi campaign spesifik Anda.
Langkah 2: Bagikan link di WhatsApp
Setelah Anda memendekkan URL dengan parameter UTM tersebut, Anda dapat membagikannya di WhatsApp. Anda dapat menyematkan link sebagai tombol CTA interaktif sehingga pelanggan dapat memberi reaksi dengan mudah.
Langkah 3: Analisis traffic
Pada Google Analytics 4, Anda dapat menuju Reports > Acquisition > Traffic Acquisition untuk melihat traffic dari “whatsapp/social”.
Mengidentifikasi sumber leads WhatsApp
Tentukan asal kontak menggunakan cara berikut:
Cara 1: Kustomisasi pesan awal
Jika Anda menggunakan link untuk memulai percakapan WhatsApp, Anda dapat mengkustomisasi pesan awal berdasarkan platform atau campaign. Contohnya, link dari email campaign mungkin berisi pesan awal seperti “Halo! Saya mengetahui Anda dari email campaign,” sedangkan link dari website Anda mungkin berisi pesan seperti “Halo! Saya menemukan Anda dari website Anda.”
Pelajari lebih lanjut tentang cara kustomisasi link WhatsApp
Cara 2: Menggunakan Google Tag Manager
Google Tag Manager (GTM) adalah tool bagus yang dapat membantu Anda melacak klik pada link atau tombol “Mari mengobrol dengan kami di WhatsApp” pada website Anda. Dengan mengatur tag dan trigger di GTM, Anda dapat mengirim data ini ke Google Analytics untuk menentukan sumber lead.
Berikut panduan untuk melacak klik pada link WhatsApp menggunakan Google Tag Manager:
Langkah 1: Buat tag baru
Login ke akun GTM Anda.
Klik “Tags” di sidebar kiri, kemudian klik “New”.
Beri nama tag (contoh “Klik WhatsApp”.
Klik “Tag Configuration” dan pilih “Google Analytics: GA4 Event” sebagai jenis tag.
Klik “Configuration Tag” dan pilih “None-Manually Set ID” pada menu dropdown.
Salin GA4 Measurement ID dari akun GA4 Anda dan tempelkan pada field yang harus diisi.
Beri nama event Anda (contoh: “klik_whatsapp”)
Langkah 2: Buat trigger baru
Klik “Triggering” di bawah “Tag Configuration”.
Beri nama trigger “(contoh: “Klik WhatsApp”)
Klik “Trigger Configuration” dan pilih “Just Links” sebagai jenis trigger.
Pilih “Some Link Clicks” untuk “This trigger fires on” dan atur kondisinya. Contohnya, Anda dapat mengatur agar trigger tersebut aktif ketika “Click URL” berisi “wa.me” atau “api.whatsapp.com”.
Langkah 3: Terbitkan perubahan
Setelah Anda mengatur tag dan trigger, klik “Save”, “Submit”, dan “Publish” pada bagian kanan atas untuk menerbitkan perubahan di website Anda secara live.
Langkah 4: Check in Google Analytics 4 Cek di Google Analytics 4
Setelah beberapa waktu, Anda dapat membuka Google Analytics dan menuju Report > Engagement > Events untuk melihat event yang dilacak. Jika Anda mengaturnya seperti deskripsi di atas, Anda dapat mencari “klik_whatsapp”.
Dengan data event ini, Anda dapat melakukan segmentasi event menurut sumber/media untuk melihat posisi pengguna sebelum mereka mengklik link WhatsApp. Anda akan mendapat insight terkait channel atau campaign mana yang menghasilkan paling banyak interaksi di WhatsApp.
WhatsApp Marketing vs. Email Marketing
Saat membandingkan WhatsApp dan email marketing untuk ROI, pertimbangkan faktor-faktor berikut:
Pertanyaan “Berapa tingkat keberhasilan WhatsApp marketing?” sangat bergantung pada kualitas dan kreativitas campaign. Ini berlaku juga untuk email marketing.
Namun, WhatsApp memiliki potensi besar sebagai tool marketing yang bagus, khususnya dengan adanya WhatsApp Business API yang memberikan beberapa keuntungan untuk optimasi ROI WhatsApp dibandingkan WhatsApp Business App gratis.
Mengoptimalkan ROI WhatsApp
Untuk meningkatkan ROI WhatsApp, gunakan WhatsApp Business API dengan strategi berikut:
Cara 1: Segmentasi audiens
WhatsApp API juga memungkinkan bisnis untuk menargetkan audiens spesifik secara lebih efektif. Contohnya, jika pendekatan targeting secara luas gagal menarik interaksi dengan pelanggan, bisnis dapat membuat daftar audiens yang disesuaikan menurut riwayat percakapan dan minat pelanggan.
Anda dapat menguji efektivitas berbagai pesan untuk demografi, minat, dan perilaku spesifik sehingga strategi targeting dan pengiriman pesan Anda lebih cocok dengan audiens yang dikehendaki.
Cara 2: A/B testing
Bisnis dapat mengevaluasi efektivitas bermacam-macam CTA, konten pesan, elemen visual, timing, dan frekuensi dalam meningkatkan konversi.
Proses berulang ini memungkinkan bisnis untuk terus meningkatkan conversion rate mereka dan meraih hasil yang lebih baik atas upaya WhatsApp marketing mereka.
Cara 3: Engagement otomatis
WhatsApp Business API dapat membantu bisnis membuat flow percakapan otomatis dan memandu pengguna ke langkah selanjutnya berdasarkan balasan mereka.
Dengan merancang rangkaian template pesan dengan respon berbentuk tombol, Anda dapat menyediakan opsi balasan yang praktis dan pengalaman berkomunikasi yang mulus bagi pelanggan. Pendekatan langkah demi langkah ini mendorong pelanggan untuk melakukan tindakan yang diinginkan bisnis.
Cara 4: Integrasi dengan infrastruktur teknologi yang sudah ada
Mengintegrasikan WhatsApp dengan sistem yang sudah ada memberikan bisnis akses yang cepat ke data pelanggan.
Cara kerja ini akan memastikan agen memiliki informasi up-to-date yang memungkinkan mereka melayani pelanggan dengan lebih efektif dan menghindari pertanyaan berulang sehingga memperlancar proses komunikasi demi kepuasan pelanggan secara keseluruhan
Eksplor kelebihan WhatsApp dengan Sleekflow!
Kembangkan potensial bisnis anda dengan WhatsApp Business API. Jalin komunikasi lebih baik
Bagikan Artikel