5 Rekomendasi A/B Testing Tools untuk Campaign Marketing Anda
A/B testing adalah sebuah metode yang banyak diterapkan pelaku bisnis. Metode ini dikenal juga sebagai split testing dan umum digunakan dalam dunia digital marketing atau pengembangan produk.
Dengan melakukan A/B testing, Anda dapat menentukan keputusan yang akan diambil. Hasil atau data yang didapat setelah A/B testing dapat membantu pengujinya dalam memilih versi mana yang paling maksimal.
Di artikel ini, Anda akan mempelajari A/B testing lebih dalam, terutama definisi, alasan mengapa metode ini berguna untuk bisnis, dan lima (5) rekomendasi aplikasi yang bisa Anda pilih. Simak pembahasan selengkapnya.
Apa itu A/B testing?
A/B testing adalah metode eksperimen untuk membandingkan dua versi dari satu elemen, misalnya halaman web, iklan, email, atau aplikasi. Metode ini akan menunjukkan versi mana yang lebih efektif untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Cara kerja A/B testing cukup sederhana. Dua versi yang berbeda dari elemen yang ingin diuji, katakanlah A dan B, diberikan secara acak kepada dua kelompok audiens. Dalam satu periode, data yang dikumpulkan dari kedua kelompok diukur dan dibandingkan untuk melihat mana yang menghasilkan hasil yang lebih baik.
Tujuan utama A/B testing adalah untuk membantu pengambilan keputusan yang berbasis data. Dengan menguji dua varian yang berbeda secara paralel, Anda dapat mengidentifikasi elemen yang lebih efektif untuk mencapai tujuan.
Data dari A/B testing bersifat objektif sehingga dapat menjadi alasan valid dalam mengambil keputusan. Dengan demikian, Anda akan mengetahui performa mana yang lebih efektif dengan cara yang valid.
Mengapa harus A/B testing?
A/B testing memiliki banyak manfaat bagi bisnis karena sangat berguna untuk mengetahui strategi digital marketing yang bisa diterapkan. Metode ini menjadi sebuah alat penting bagi aktivitas digital marketing.
Selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa A/B testing berguna untuk bisnis. Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Membantu pengambilan keputusan berbasis data
A/B testing membantu Anda mengambil keputusan yang didasarkan pada data nyata daripada mengandalkan asumsi. Dengan mengumpulkan data dari dua varian yang berbeda, Anda dapat melihat secara objektif mana yang lebih efektif sehingga dapat mengambil keputusan yang lebih tepat.
2. Optimalisasi kinerja campaign
Dengan A/B testing, Anda dapat mengidentifikasi elemen yang paling efektif dalam mencapai tujuan tertentu. Misalnya, dalam digital marketing, Anda dapat mengetahui iklan mana yang memiliki click rate atau conversion yang lebih tinggi. Pada desain website, Anda dapat melihat tata letak halaman mana yang paling berhasil meningkatkan conversion rate.
3. Menghemat waktu dan sumber daya
A/B testing memungkinkan Anda untuk menguji perubahan kecil terlebih dahulu sebelum mengimplementasikan perubahan besar secara menyeluruh. Dengan cara ini, bisnis dapat menghindari pengeluaran besar pada fitur, halaman web, atau kampanye yang tidak efektif.
4. Meningkatkan conversion rate
Peningkatan conversion rate adalah salah satu tujuan bisnis secara umum. Sebagai pelaku bisnis, Anda tentu berharap audiens atau pengunjung website melakukan tindakan tertentu setelah mengenal brand Anda, misalnya mendaftar atau mengisi form. Dengan A/B testing, Anda akan mendapat data yang bisa mendorong audiens atau pengunjung website melakukan tindakan tersebut.
5. Meningkatkan customer experience
Ini berkaitan dengan pengembangan website atau aplikasi. A/B testing membantu Anda memahami perilaku pengguna atau pelanggan terhadap perubahan yang akan Anda lakukan, misalnya perubahan Call to Action, tata letak, atau warna di website atau aplikasi Anda. Dengan mengetahui reaksi pengguna atau pelanggan atas perubahan tersebut, Anda dapat mengoptimalkan tampilan website atau aplikasi yang Anda miliki.
6. Menurunkan bounce rate
Bounce rate adalah persentase pengunjung website yang memutuskan untuk pergi tanpa membuka halaman website Anda yang lainnya. A/B testing adalah salah satu metode efektif untuk menguji elemen apa yang membuat pengunjung website memutuskan untuk pergi. Dengan mengidentifikasi penyebabnya dan memperbaikinya, bounce rate website Anda berpotensi menurun.
5 rekomendasi A/B testing tools
Ada banyak A/B testing tool yang dapat Anda gunakan untuk melakukan pengujian. Perlu diingat bahwa sebelum memilih aplikasi A/B testing, pertimbangkan kebutuhan dan anggaran bisnis Anda. Pastikan untuk menguji alat yang berbeda dan mempertimbangkan fitur dan integrasi setiap aplikasi sebelum memilih.
Di bawah ini merupakan lima (5) rekomendasi A/B testing tools yang dapat Anda gunakan.
1. Freshmarketer
Freshmarketer dapat Anda gunakan apabila Anda ingin mengoptimalkan situs web atau landing page Anda. Freshmarketer memungkinkan bagi tim Anda untuk membuat split test, membuat eksperimen sesuai dengan custom audience Anda, laporan konversi dari uji coba Anda, serta integrasi dengan software pihak ketiga lainnya.
2. Optimizely
Optimizely adalah salah satu A/B testing tool dengan berbagai fitur. Keunggulan utama alat ini yaitu dapat melakukan banyak eksperimen secara bersamaan. Oleh karena itu, Optimizely tidak hanya digunakan oleh Tim Marketing saja, tetapi juga Tim Engineer.
3. Visual Website Optimizer (VWO)
VWO adalah A/B testing tool yang sudah banyak digunakan oleh perusahaan besar. Tidak hanya A/B testing, Anda juga dapat menemukan rangkaian fitur lain seperti optimasi website, integrasi aplikasi pihak ketiga, testing lintas domain, dan reporting secara offline. Proses pengujian menjadi lebih sederhana karena datanya terpusat di VWO.
4. Oracle Maxymiser
Oracle Maxymiser dapat membantu Anda melakukan pengujian website dengan lebih mudah. Alat ini juga dapat membantu Anda membuat website dan aplikasi mobile untuk menghasilkan konversi serta melakukan multivariate testing.
5. Nelio A/B Testing
Nelio adalah A/B testing tool berupa plugin Wordpress yang memiliki beragam fitur. Di Nelio, Anda dapat menemukan hotmap dan click map result yang menunjukkan elemen website mana yang paling banyak menerima interaksi.
A/B testing untuk mendukung strategi omnichannel
A/B testing membantu mengoptimalkan customer experience di berbagai saluran yang digunakan dalam strategi omnichannel.
Dengan A/B testing, pelaku bisnis dapat menguji berbagai elemen kampanye marketing, misalnya pesan, tata letak, atau call to action. Pelaku bisnis akan memahami bagaimana perbedaan dalam setiap channel memengaruhi kinerja kampanye secara keseluruhan.
Apabila Anda menggunakan strategi omnichannel, Anda dapat menggunakan SleekFlow untuk memaksimalkan strategi marketing Anda.
SleekFlow merupakan aplikasi omnichannel yang memusatkan seluruh percakapan di berbagai channel ke dalam satu platform. Lewat rangkaian fitur SleekFlow, Anda dapat menghemat waktu serta mengoptimalkan kampanye marketing Anda dengan mudah dan cepat.
Siap untuk membuat bisnis anda berkembang dan lebih sukses?
Kembangkan bisnis anda lebih baik dan efisien dengan Sleekflow
Kesimpulan
A/B testing adalah sebuah metode pengujian untuk memudahkan Anda mengambil keputusan secara objektif. Dengan A/B testing, Anda dapat membandingkan dua versi berbeda dari satu elemen.
A/B testing dapat digunakan dalam aktivitas digital marketing, misalnya untuk menguji dua versi konten, serta dalam pengembangan website atau aplikasi, misalnya untuk menguji elemen mana yang menarik lebih banyak interaksi. Anda dapat memilih A/B testing tool yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.
SleekFlow untuk Mengoptimalkan Campaign Marketing Anda
Bagikan Artikel